Wujudkan Swasembada Telur, Dua Desa di KSB Kerjasama Dengan Distan

Wujudkan Swasembada Telur, Dua Desa di KSB Kerjasama Dengan Distan

Pembaca setia media CDN. Inilah berita utama dihari ini, namun kami ingin pastikan bahwa kita selalu menerapkan protokol kesehatan (Mencuci tangan menggunakan air mengalir, Menggunakan masker dan Menjaga jarak). Mari bersama-sama kita lawan covid-19, “Bangsa Sehat, Negara Kuat”. Salam Pimpinan redaksi CDN.

Wujudkan Swasembada Telur, Dua Desa di KSB Kerjasama Dengan Distan

Sumbawa Barat, CDN- Guna mewujudkan agar Kabupaten Sumbawa Barat dapat berswasembada telur, Dinas Pertanian (Distan) setempat berinovasi dengan cara mengajak pemerintah desa untuk bekerjasama.

Ditahun 2021 ini, telah ada dua Desa yang bekerjasama dengan Distan, yakni Desa Rarak Ronges Kecamatan Brang Rea dan Desa Telonang Kecamatan Sekongkang demi mempercepat perkembangan peternak ayam telur dengan cara berbagi Anggaran.

Prihal diatas disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Suhadi, SP., M.Si melalui Kepala Bidang Peternakan, Jamilatun saat diwawancarai media diruang kerjanya, Rabu (10/3/2021).

Ia menjelaskan bentuk berbagi anggaran dalam mengembangkan peternak ayam petelur yakni, Pemerintah Desa dapat mengalokasikan anggaran untuk membangun kandang, sedangkan Distan memberikan bantuan bibit ayam beserta pakannya.

“Saat ini kita sudah melakukan kerjasama di dua desa, dan Desa Mataiyang Kecamatan Brang Ene sedang berproses untuk bekerjasama dengan kami,” tutur Jamilatun.

Untuk itu, lanjutnya mengatakan, bahwa Dinas Pertanian khususnya Bidang Peternakan mengajak desa-desa lain di KSB agar dapat mengalokasikan anggaran untuk membangun kandang dan bekerjasama dengan pihaknya.

“Hal ini kami lakukan semata-mata guna terwujudnya nawacita agar Kabupaten Sumbawa Barat dapat berswasembada telur,” harap Jamilatun.

Diungkapkan olehnya, bahwa kebutuhan telur di KSB cukup besar. Namun sejauh ini produksi lokal hanya mampu memenuhi kebutuhan sekitar 33 persen dari jumlah penduduk yang ada. Untuk menutupi kekurangan tersebut sehingga masyarakat KSB masih mendapatkan suplay telur dari luar.

“Dengan inovasi ini, kami berharap agar usaha para peternak telur lokal kita terus maju dan berkembang sehingga dapat membantu dalam berswasembada telur dan juga dapat meningkatkan perekonomian para peternak itu sendiri.” pungkasnya. (cdn.wan)